Resensi Film: “GOOD
WILL HUNTING”
Saya akan
meresensi film yang berjudul ‘’Good Will Hunting”. Film ini sebenarnya film
lama, karena ditayangkan pada tahun 1993. Tujuan saya meresensi film ini adalah
untuk memenuhi tugas Ilmu Budaya Dasar.
Film Good Will
Hunting ini diperankan oleh Matt Damon sebagai Will Hunting, seorang berandalan
dan pengangguran yang hidup bersama ayah angkatnya. Ayah angkat Will adalah laki-laki yang ringan tangan, sehingga Will kekurangan kasih sayang. Tetapi dibalik kekurangannya, Will mempunyai kelebihan. Yaitu dia jago dalam bidang sains. Pemeran yang kedua adalah Ben Affleck sebagai Chuckie. Will dan Chuckie adalah
dua orang sahabat yang tumbuh di lingkungan pinggir jalan.
Will yang bekerja
sebagai cleaning seervice di sebuah universitas ternama, suatu ketika ia berhasil memecahkan
teori matematika dari salah satu profesor ternama di kampus itu, sebanyak dua kali
berturut-turut. Profesor itu bernama Gerald Lambeau, ia sangat tertarik
dengan bakat yang dimiliki Will, dan mempunyai misi untuk hidup Will kedepannya.
Prof. Lambeau
adalah orang yang genius dalam bidang matematika yang meraih penghargaan Field
( semacam Nobel ). Menurutnya, Will bukan anak biasa yang memiliki kepintaran
dibawah rata-rata. Jadi, beliau mengarahkan Will menjadi anak yang lebih “beradab”. Melalui Prof. Lambeau, Will dikenalkan dengan beberapa terapis. Namun tidak ada yang cocok. Sampai suatu ketika, Prof. Lambeau memperkenalkan Will dengan temannya yang bernama Sean Maguire. Sean seorang psikolog yang kesepian sejak istrinya meninggal. Banyak pencerahan yang Will dapat selama dia menjalani terapi bersama Sean. Dan melalui Will pula, Sean selalu berintrospeksi diri.
Yang diinginkan
oleh Prof. Lambeau adalah Will menjadi orang yang jauh lebih baik daripada saat mereka pertama kali bertemu dan bekerja sesuai dengan
bakatnya. Tetapi kenyataannya adalah Will anak yang keras kepala, yang baru
diketahui belakangan bahwa ia mengalami trauma yang membuatnya bergabung dengan
brandalan, dan menghindar dari segala hal yang berhubungan dengan manusia. Trauma yang dialami Will disebabkan oleh ayah angkatnya yang ringan tangan, sehingga dia tidak pernah merasaka kasih sayang, bahkan berhubungan dengan wanita pun dia takut.
Komentar
Posting Komentar