SULEYMANIYE CAMII, TURKEY


Sebelum mengulas tentang Masjid Suleymaniye di Istanbul, yuk! Simak beberapa info tentang Turki dan Istanbul dibawah ini.




Republik Turki (bahasa TurkiTürkiye Cumhuriyeti) disebut Türkiye (bahasa TurkiTürkiye) adalah sebuah negara besar di kawasan Eurasia. Wilayahnya terbentang dari Semenanjung Anatolia di Asia Barat Daya dan daerah Balkan di Eropa Tenggara. Turki berbatasan dengan Laut Hitam di sebelah utara; Bulgaria di sebelah barat laut; Yunani dan Laut Aegea di sebelah barat; Georgia di timur laut; ArmeniaAzerbaijan, dan Iran di sebelah timur; dan Irak dan Suriah di tenggara; dan Laut Mediterania di sebelah selatan. Laut Marmara yang merupakan bagian dari Turki digunakan untuk menandai batas wilayah Eropa dan Asia, sehingga Turki dikenal sebagai negara transkontinental.




            Istanbul  yang dalam sejarah juga dikenal sebagai Konstantinopel dan Bizantium, adalah kota terpadat di Turki yang menjadi pusat perekonomian, budaya, dan sejarah negara tersebut. Istanbul merupakan kota lintas benua di Eurasia yang membentang melintasi Selat Bosporus di antara Laut Marmara dan Laut Hitam. Pusat perdagangan dan sejarahnya terletak di sisi Eropa, sementara sekitar sepertiga penduduknya tinggal di sisi Asia. Kota ini merupakan pusat pemerintahan dari Munisipalitas Metropolitan Istanbul (berbatasan dengan Provinsi Istanbul); keduanya memiliki keseluruhan populasi sekitar 14 juta penduduk. Istanbul merupakan salah satu kota yang paling padat penduduknya di dunia, menempati peringkat 6 terbesar di dunia menurut populasi dalam batas kota, dan merupakan kota terbesar di Eropa.
            Posisi strategis Istanbul di Jalur Sutera yang bersejarah, jaringan-jaringan kereta menuju Eropa dan Timur Tengah, dan satu-satunya jalur laut antara Laut Hitam dan Mediterania, telah menghasilkan suatu populasi kosmopolitan meskipun agak berkurang sejak didirikannya Republik Turki pada tahun 1923. Setelah terabaikan karena adanya ibu kota baru selama periode antarperang, kota ini memperoleh kembali posisi pentingnya. Populasi kota bertambah sepuluh kali lipat sejak tahun 1950-an setelah para migran dari seluruh Anatolia pindah ke kota ini dan batas-batas kota diperluas demi menampung mereka. Berbagai festival budaya, film, musik, dan seni diadakan pada akhir abad ke-20 dan tetap diselenggarakan oleh kota ini sampai sekarang, sementara perbaikan infrastruktur telah menghasilkan suatu jaringan transportasi yang kompleks.
            Transportasi umum di Istanbul sebenarnya sudah tertata dengan baik di mana kita bisa memilih menggunakan taksi, bus, kereta bawah tanah, trem atau kapal. Tapi, sistem transportasi umum massal sedikit sulit dimengerti karena kita harus sering berganti jalur dan kadang membayar tambahan ongkos. Kalau ingin menghabiskan waktu lebih dari dua malam di Istanbul, ada baiknya membeli Istanbulkart. Ini adalah kartu yang bisa digunakan sebagai tiket bus, trem ataupun kereta supaya perjalanan selama di Istanbul lebih praktis.

SULEYMANIYE CAMII


                        
                                               
            Masjid dari abad ke-16 ini bukan hanya masjid aktif terbesar di Istanbul, tapi juga salah satu ciri khas paling terkenal di Istanbul. Dibangun pada tahun 1550-an atas perintah Sultan Süleyman Agung, Masjid Süleymaniye adalah masjid terbesar dan paling megah di seluruh Istanbul. Anda dapat mencapai bangunan masa kekaisaran Ottoman yang mengesankan dan mendominasi Bukit Ketiga ini dengan berjalan kaki sejenak dari Bazar Raya. Dari lokasi strategis ini Anda dapat menikmati pemandangan luar biasa ke seluruh perairan Tanduk Emas. Dirancang oleh arsitek termasyhur era Kekaisaran Ottoman, Mimar Sinan, Masjid Süleymaniye dirancang untuk mengalahkan kemegahan dan kebesaran Hagia Sophia. Sinan meminjam unsur rancangan Yudea-Kristen dan satu contohnya adalah alusi Kubah Batu yang dibangun pada Kuil Solomon di Yerusalem. Sultan Süleyman menganggap dirinya sebagai Solomon kedua, raja Yehuda dan Israel yang terkenal bijak.


            Meskipun masjid ini tidak sebesar Hagia Sophia tapi tetap saja memiliki area yang luas. Masuki ruang terbuka yang diterangi cahaya untuk melihat betapa dekorasi interiornya sebenarnya masih cukup bagus dibandingkan sebagian besar masjid di Istanbul. Penggunaan ubin diminimalkan dan hanya sedikit aplikasi pahatan kayu dan gading yang tampak.


            Pergilah ke halaman yang luas dengan menara pada tiap sudut di sisi barat. Tinggi kubah utama adalah 174 kaki (53 meter) dan saat dibangun merupakan bangunan tertinggi di atas permukaan laut di masa Kekaisaran Ottoman. Di dalam kompleks masjid terdapat rumah sakit, sekolah kedokteran dan sekolah dasar. Anda dipersilakan mengunjungi restoran dan kamar mandi uap. Lihatlah makam Süleyman dan istrinya Roxelana yang sangat memukau di taman yang terletak di belakang masjid. Makam Mimar Sinan, kepala arsitek beberapa sultan Ottoman, berada berdekatan, tepat di luar dinding masjid.
           
                        
            Masjid Süleymaniye dibuka untuk pengunjung setiap hari dan gratis. Masjid ini masih berfungsi sebagai tempat ibadah, bukan hanya atraksi wisatawan, jadi tamu non-Muslim disarankan untuk tidak mengunjungi masjid ketika waktunya salat. Salat dilakukan lima kali setiap hari dan Jumat siang serta diawali dengan panggilan untuk salat dari alat pengeras suara.


            


Komentar

Postingan Populer