Suleymaniye Camii
Setelah
mengetahui tentang letak, sejarah, dan kawasan Mesjid Suleymaniye, yuk! Kita lanjut
untuk mengetahui tentang eksterior dan interior dari mesjid tersebut.
Eksterior
Masjid
Suleymaniye didesain oleh arsitek Sinan, dengan 4 menara setinggi 56 meter dan
76 meter, dan kubah besar yang tampak biru berdiamter 26,6 meter. Di atapnya
masih banyak lagi kubah-kubah kecil yang terpasang dengan cantiknya.
Pada bagian luar, tepatnya di sebelah
Tenggara, ada pemakaman tua dimana menjadi tempat tokoh-tokoh penting dinasti
Ottoman saat itu dimakamkan. Beberapa
diantaranya adalah Sultan Suleyman, kemudian sang istri yang sangat ia cintai
Hürrem, serta arsitek masjid tersebut, Sinan yang memiliki makam sendiri di
dalam kompleks itu.
Marmer yang
digunakan untuk membangun masjid ini berasal dari kawasan Marmarah, semenanjung Arab dan Yaman. Masjid ini juga diperindah dengan hiasan berwarna dan tulisan
kaligrafi yang
merupakan hasil karya Ahmad Qurah dan Hasan Syalabi, kaligrafer terkenal pada
masa Daulat Usmani.
Bagian
dalam masjid hampir persegi, 59 meter (194 kaki) panjangnya dan 58 meter (190
kaki) lebarnya, membentuk satu ruang yang luas. Kubah ini diapit oleh
semi-kubah, dan ke utara dan lengkungan selatan dengan jendela penuh tympana,
didukung oleh monolit porfiri yang sangat besar. Sinan memutuskan untuk membuat
inovasi arsitektur radikal untuk menutupi penopang utara-selatan yang
diperlukan untuk mendukung dermaga pusat ini. Dia memasukkan dinding penopang
ke dinding bangunan, dengan setengah memproyeksikan di dalam dan separuh
memproyeksikan di luar, dan kemudian menyembunyikan proyeksi dengan membangun
galeri bertingkat. Ada galeri tunggal di dalam struktur, dan galeri dua lantai
di luar.
Dekorasi
interiornya halus, dengan penggunaan ubin Iznik yang sangat terbatas. Marmer
putih mihrab dan mimbar juga sederhana dalam desain, dan kayu ditekuk, dengan
desain sederhana di gading dan ibu dari mutiara.
Komentar
Posting Komentar